- Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) danCompliance (Kepatuhan).
- Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu Effectiveness(Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
- Mengamankan asset
- Menjaga integritas data
- Menjaga efektivitas sistem
- Mencapai efisiensi sumberdaya.
Keempat tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Mengamankan aset, aset (activa) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people),
file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Sama
halnya dengan aktiva – aktiva yang lain, maka aktiva ini juga perlu
dilindungi dengan memasang pengendalian internal. Perangkat keras dapat
rusak karena unsur kejahatan atau sebab-sebab lain. Perangkat lunak dan
isi file data dapat dicuri. Peralatan pendukung dapat digunakan untuk
tujuan yang tidak diotorisasi.
- Menjaga integritas data, integritas data merupakan konsep dasar
audit sistem informasi. Integritas data berarti data memiliki atribut:
kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa
menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret
dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa
adanya. Akibatnya, keputusan maupun langkah-langkah penting di
organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.
Meskipun demikian, perlu juga disadari bahwa menjaga integritas data
tidak terlepas dari pengorbanan biaya. Oleh karena itu, upaya untuk
menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur
pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang
diharapkan.
- Menjaga efektivitas sistem, sistem informasi dikatakan efektif
hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Untuk menilai
efektivitas sistem, perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna
sistem tersebut (user). Selanjutnya, untuk menilai apakah
sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user
(misalnya pengambil keputusan), auditor perlu mengetahui karakteristik
user berikut proses pengambilan keputusannya. Biasanya audit efektivitas
sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu.
Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna
menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil
keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan
atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus
ditinggalkan dan dicari penggantinya Audit efektivitas sistem dapat juga
dilaksanakan pada tahap perencanaan sistem (system design).
Hal ini dapat terjadi jika desainer sistem mengalami kesulitan untuk
mengetahui kebutuhan user, karena user sulit mengungkapkan atau
mendeskripsikan kebutuhannya. Jika sistem bersifat komplek dan besar
biaya penerapannya, manajemen dapat mengambil sikap agar sistem
dievaluasi terlebih dahulu oleh pihak yang independen untuk mengetahui
apakah rancangan sistem sudah sesuai dengan kebutuhan user. Melihat
kondisi seperti ini, auditor perlu mempertimbangkan untuk melakukan
evaluasi sistem dengan berfokus pada kebutuhan dan kepentingan
manajemen.
- Mencapai efisiensi sumberdaya, suatu sistem sebagai fasilitas
pemrosesan informasi dikatakan efisien jika ia menggunakan sumberdaya
seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada
kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti
mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi
dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut. Sumberdaya seperti
ini biasanya sangat terbatas adanya. Oleh karena itu, beberapa kandidat
sistem (system alternatif) harus berkompetisi untuk memberdayakan sumberdaya yang ada tersebut.
Adapun tujuan yang lain adalah :
- Untuk memeriksa kecukupan dari pengendalian lingkungan, keamanan
fisik, keamanan logikal serta keamanan operasi sistem informasi yang
dirancang untuk melindungi piranti keras, piranti lunak dan data
terhadap akses yang tidak sah, kecelakaan, perubahan yang tidak
dikehendaki.
- Untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dihasilkan benar-benar
sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa membantu organisasi untuk mencapai
tujuan strategis.
0 komentar :
Posting Komentar