Selasa, 05 April 2016

Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari ketatakelolaan IT, yaitu :
  • Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) danCompliance (Kepatuhan).
  • Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu Effectiveness(Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
  1. Mengamankan asset
  2. Menjaga integritas data
  3. Menjaga efektivitas sistem
  4. Mencapai efisiensi sumberdaya.
Keempat tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Mengamankan aset, aset (activa) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Sama halnya dengan aktiva – aktiva yang lain, maka aktiva ini juga perlu dilindungi dengan memasang pengendalian internal. Perangkat keras dapat rusak karena unsur kejahatan atau sebab-sebab lain. Perangkat lunak dan isi file data dapat dicuri. Peralatan pendukung dapat digunakan untuk tujuan yang tidak diotorisasi.
  2. Menjaga integritas data, integritas data merupakan konsep dasar audit sistem informasi. Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya. Akibatnya, keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar. Meskipun demikian, perlu juga disadari bahwa menjaga integritas data tidak terlepas dari pengorbanan biaya. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.
  3.  Menjaga efektivitas sistem, sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Untuk menilai efektivitas sistem, perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user). Selanjutnya, untuk menilai apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user (misalnya pengambil keputusan), auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya. Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu. Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya Audit efektivitas sistem dapat juga dilaksanakan pada tahap perencanaan sistem (system design). Hal ini dapat terjadi jika desainer sistem mengalami kesulitan untuk mengetahui kebutuhan user, karena user sulit mengungkapkan atau mendeskripsikan kebutuhannya. Jika sistem bersifat komplek dan besar biaya penerapannya, manajemen dapat mengambil sikap agar sistem dievaluasi terlebih dahulu oleh pihak yang independen untuk mengetahui apakah rancangan sistem sudah sesuai dengan kebutuhan user. Melihat kondisi seperti ini, auditor perlu mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi sistem dengan berfokus pada kebutuhan dan kepentingan manajemen.
  4. Mencapai efisiensi sumberdaya, suatu sistem sebagai fasilitas pemrosesan informasi dikatakan efisien jika ia menggunakan sumberdaya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut. Sumberdaya seperti ini biasanya sangat terbatas adanya. Oleh karena itu, beberapa kandidat sistem (system alternatif) harus berkompetisi untuk memberdayakan sumberdaya yang ada tersebut.
Adapun tujuan yang lain adalah :
  1. Untuk memeriksa kecukupan dari pengendalian lingkungan, keamanan fisik, keamanan logikal serta keamanan operasi sistem informasi yang dirancang untuk melindungi piranti keras, piranti lunak dan data terhadap akses yang tidak sah, kecelakaan, perubahan yang tidak dikehendaki.
  2. Untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa membantu organisasi untuk mencapai tujuan strategis.

Audit Sistem Informasi

Pengertian Audit Sistem InformasiAudit Sistem Informasi (Informatin System Audit) atau EDP Audit (Electronic Data Processing Audit) ataucomputer audit adalah proses pengumpulan data dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan serta terjaminnya integritas data.

Pengertian Audit Sistem Informasi

Audit Sistem Informasi (Informatin System Audit) atau EDP Audit (Electronic Data Processing Audit) ataucomputer audit  adalah proses pengumpulan data dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (Ron Weber 1999:10).

Jenis-jenis Audit Sistem Informasi

Audit sistem informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut.

a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Adalah audit yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta tidak menyalahi uji materialitas). Apabila sistem akuntansi organisasi yang diaudit merupakan sistem akuntansi berbasis komputer, maka dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah proses/mekanisme sistem dan program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem memadai dan data telah substantif.

b. Audit Operasional (Operational Audit)

Audit terhadap aplikasi komputer terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:
  1. Post implementation Audit (Audit setelah implementasi)
    Auditor memeriksa apakah sistem-sistem aplikasi komputer yang telah diimplementasikan pada suatu organisasi/perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah dijalankan dengan sumber daya optimal (efisien). Auditor mengevaluasi apakah sistem aplikasi tertentu dapat terus dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan usernya atau perlu dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan.
    Pelaksanaan audit ini dilakukan oleh auditor dengan menerapkan pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang sudah diimplementasikan perlu dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai kebutuhan atau mengandung kesalahan.
  2. Concurrent audit (audit secara bersama)
    Auditor menjadi anggota dalam tim pengembangan sistem (system development team). Mereka membantu tim untuk meningkatkan kualitas pengembangan sistem yang dibangun oleh para sistem analis, designer dan programmer dan akan diimplementasikan. Dalam hal ini auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen sebagai quality assurance.
  3. Concurrent Audits (audit secara bersama-sama)
    Auditor mengevaluasi kinerja unit fngsional atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol dalam pengembangan sistem secara keseluruhan sudah dilakukan dengan baik, apakah sistem komputer telah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
    Dalam mengaudit sistem komputerisasi yang ada, audit ini dilakukan dengan mengevaluasi pengendalian umum dari sistem-sistem komputerisasi yang sudah diimplementasikan pada perusahaan tersebut secara keseluruhan.
    Saat melakuan pengujian-pengujian digunakan bukti untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang hal-hal yang berhubungan dengan efektifitas, efisiensi, dan ekonomisnya sistem.

Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999:11-13) secara garis besar terbagi menjadi empat tahap, yaitu:

a. Pengamanan Aset

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

b. Menjaga integritas data

Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem inforamasi. Data memeiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, keberanaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpalihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memilki hasil atau laporan yang beanr bahkan perusahaan dapat menderita kerugian

c. Efektifitas Sistem

Efektifitas sistem informasi perusahaan melikiki peranan pentigndalam proses pemgambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user

d. Efisiensi Sistem

Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.

e. Ekonomis

Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang). Efisiensi berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.

Kamis, 12 Juni 2014

Tutorial Desain Iklan Photoshop


       1.       Langkah pertama, buat Layer baru :
           ·   Width               : 1000 pixels
           ·   Height              : 1166 pixels
           ·   Resolution       : 120 pixels/inch
           ·   Color Mode     : RGB Color  -  8 bit
           ·   Background contents :  White


2.       Pilih Pen Tool


    3.       Buatlah Layer baru, Klik sesuai
           gambar di atas.
       Beri nama : Layer 1



4.    Buatlah pola dengan
       "Pen Tool" seperti
       gambar di samping


         5.       Pilih Gradient Tool


     6.  Klik tanda panah itu

     7.     Lalu Klik setiap tanda panah
       tersebut

       Tanda panah 1 :
       kode warna : #023764

       Tanda panah 2 :
       kode warna : #046cb5

     


   8.  Lalu, klik Gradient Tool
        Tarik dari “Bawah” ke “Atas”


    9.     Buatlah Layer baru lagi,
     Beri nama : Layer 2

     Gunakan lagi Pen Tool 
     untuk membuat pola baru
     seperti disamping

      10.   Pilih Paint Bucket Tool
      11.   Beri warna dengan
             kode warna #23d827

    12.    Buatlah Layer Baru lagi,
       Beri nama : Layer 3
       Buat pola lagi seperti
       gambar di samping
    13.   Pilih Gradient Tool, atur warna..
       Warna ke-1:
       kode warna = #8fd9f2
       Warna ke-2 :
       kode warna = #6eb8f4


    14.   Buat Layer Baru lagi,
      Beri nama : Layer 4
      Buat pola lagi seperti
      gambar disamping
    15.   Pilih Paint Bucket Tool
    16.   Beri warna dengan
            kode warna #ded5d5

    17.    Buat Layer Baru lagi,
       Beri nama : Layer 5
       Buat pola lagi seperti
       gambar disamping
    18.   Pilih Gradient Tool, atur warna..
       Warna ke-1:
       Kode warna = #850016
       Warna ke-2 :
       Kode warna = #c30000


    19.   Buatlah garis di tengah
       pola merah (sebagai pemisah)



     20.  Atur Layer Style - Layer 5,
       Atur sesuai gambar

      Ganti Warna Merah :
      Kode warna = #e72b2b

       21.   Buat Layer Baru lagi,
         Beri nama : Layer 6
         Buatlah pola lagi 
         seperti gambar disamping
       22.   Pilih Gradient Tool, atur warna..
         Warna ke-1:
         Kode warna = #b7b7b7
         Warna ke-2 :
         Kode warna = #ededed



      23.   Klik Ellipse Tool,
             untuk membuat bentuk lingkaran



     24.    Buatlah bentuk Lingkaran,
             sesuai dengan gambar
        disamping

      25.    Atur Layer Style dari Layer 
              lingkaran, seperti gambar.
         Ganti Warna Kuning,
         Kode warna = #f3f30e

      26.   Ganti Warna Gradient
        Warna ke-1:
        Kode warna = #fdf400
        Warna ke-2 :
        Kode warna = #fdf688

      27.   Buat Layer Baru lagi,
         Beri nama : Layer 7.
         Buatlah pola lagi seperti 
         gambar disamping.
      28.   Pilih Gradient Tool, atur warna..
         Warna ke-1:
         Kode warna = #5e0763
         Warna ke-2 :
         Kode warna = #a9589d

      29.    Atur Layer Style, seperti 
             gambar di samping.
        Ganti Warna Kuning,
        Kode Warna = #7e039d

     30.    Klik Horizontal Type Tool,
            untuk menambah huruf, angka, 
            dan simbol ke Layer



     31.    Buat nama sesuai dengan 
             keinginan anda atau seperti 
             gambar di samping

       Font     : Microsoft Sans Serif
       Warna  : Putih


      32.   Atur format tulisan anda sesuai
             gambar di samping

    33.  Lalu, buat bentuk persegi
           seperti gambar  di samping
    34.  Klik Gradient Tool untuk 
           pewarnaan
      Warna ke-1:
      Kode warna = #e44159
      Warna ke-2 :
      Kode warna = #f88384


      35.   Untuk Model, siapkan 
             foto anda sendiri yang 
             sudah di seleksi 
             (format foto PNG).

        Untuk percobaan ini,
        memakai Foto Saya dulu


     36.   Posisikan foto sesuai 
            gambar disamping


     37.   Tambahkan Kata-Kata dan 
             buatlah objek lain ke dalam 
             Layer se-menarik mungkin






Dan Hasil akhirnya :